Wamen : Program Pompanisasi Di Boyolali Berjalan Baik

  • Aug 18, 2024
  • Bambang eka purnama
  • Ekonomi & Bisnis

Boyolali – Melakukan kunjungan ke kabupaten Boyolali,Wakil Menteri (Wamen) Pertanian RI, Sudaryono melakukan pengecekan kemanfaatan program pompanisasi untuk petani di Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah pada Kamis (15/08/2024).

Dalam kesempatan tersebut Wamen Pertanian RI melakukan dialog dengan para petani, dan juga melakukan tanam padi menggunakan mesin maupun secara manual bersama petani kelompok tani desa setempat.

Wamen Pertanian RI Sudaryono mengatakan, bahwa program pompanisasi di Boyolali ini sudah berjalan dengan baik yakni 77 persen dari target area tanam.

“Kami mengecek program pompanisasi dan di Boyolali ini sudah cukup baik yakni 77 persen dari target areal tanam. Kemudian lahan lahan kering yang tadinya panen satu kali ditingkatkan menjadi dua dan kini menjadi tiga kali,” katanya.

Ia menjelaskan, semangat para petani dalam melakukan cocok tanam tidak boleh dikianati, dengan cara memberikan support mereka dengan memberikan program yang langsung mengenai pertanian.

“Kita harus memberikan support para petani. Para petani tidak boleh dikhianati, mereka harus kita support dan diberikan program program yang menyasar pada pertanian,”ujar nya.

Lebih lanjut Wamen Pertanian RI mengemukakan, untuk pengecekan program ini tidak hanya di Boyolali saja, namun juga disejumlah daerah di Indonesia termasuk wilayah Medan dan juga Aceh.

“Setelah kami cek ternyata di Nogosari Boyolali ini sudah berjalan dengan baik. Kami juga melakukan program ini di wilayah Medan dan juga Aceh,” ucapnya.

Wamen Pertanian RI juga mendorong para petani untuk melakukan tanam padi dalam satu tahun tiga kali.

“Kami medorong para petani ini dapat menanam tiga kali dalam setahun. Jadi sehabis panen langsung ditanami, kalau perlu dalam satu tahun tersebut tersisa waktu tanam,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dispertan Boyolali, Joko Suhartono, menyampaikan program pompanisasi dilakukan untuk membantu petani menghadapi kemarau panjang.

“Kabupaten Boyolali pada 2024 kami mendapatkan 156 pompa tersebar di 17 kecamatan dengan target [PAT] 5.470 hektare dan sudah tercapai 4.222 hektare,” katanya.