Smartfren community Kab. Boyolali kembali sukses menggelar pelatihan di Kecamatan Jelok- Cepogo

  • Jul 14, 2024
  • Bambang eka purnama
  • UMKM

Boyolali - Smartfren community Kab. Boyolali kembali sukses menggelar pelatihan di Kecamatan Jelok- Cepogo, diikuti 40 peserta yang berasal dari kelompok Tani Sumber Rezeki, Mapan, dan Kelompok Tani wanita Sri Lestari. Pelatihan dilaksanakan pada Hari Jumat, 12 Juli 2024 bertempat di Rumah Ketua Kelompok Tani Sumber Rezeki dengan tema kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Eco Enzym yang Ramah Lingkungan.

Berawal dari salah satu permasalahan petani yaitu hama tanaman, dan sulitnya ketersediaan pupuk subsidi, serta harga pupuk yang mahal, Smartfren community berkolaborasi dengan Komunitas Eco Enzym Nusantara mengangkat tema pelatihan tersebut untuk memberikan solusi alternatif pupuk yang lebih murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

Dalam pembukaan acara, Ketua Kelompok Tani Sumber Rezeki, Bapak Sugiyarto memberi sambutan dan memberikan ucapan terimakasih kepada Smartfren Community telah mengadakan kegiatan pelatihan untuk kelompok tani Sumber Rezeki, Mapan, dan Sri Lestari. Beliau berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi anggota tani dalam mengatasi hama dan sulitnya pupuk.

Leader Smartfren Kab. Boyolali, Ardhiana Iffa Farida, menyampaikan bahwa acara pelatihan tersebut merupakan salah satu bagian dari program panca garda Smartfren, yaitu Garda Lingkungan.

Senada dengan pesan yang disampaikan Dani M. Akhyar, S.T., M.Si. Selaku Head of Community Development & PR  Smartfren bahwa “Kolaborasi yang dilakukan Smartfren Community ini mendukung pencapaian misi Smartfren 100% Untuk Indonesia. Diterjemahkan dalam Panca Garda, kegiatan ini masuk dalam Garda Lingkungan. Walaupun perusahaan kita telekomunikasi tapi kita ingin juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan”.

Ibu Ningrum (Komunitas Eco Enzym Nusantara) selaku narasumber menjelaskan dan mempraktikkan dengan detail bahan-bahan dan langkah-langkah pembuatan Eco Enzym sebagai pupuk. Hanya tiga bahan yang dibutuhkan untuk membuat Eco Enzym, yaitu molase/ tetes tebu, sampah organik, dan air.

Proses pembuatannya juga cukup mudah dan sederhana, yaitu mencampur tiga bahan tersebut dengan perbandingan 1 bagian molase : 3 bagian sampah organik : 10 bagian air. Seletelah mencampur, kemudian disimpan dalam ember tertutup rapat, dan agar berfermentasi selama minimal 3 bulan, baru bisa dipanaen hasilnya.

Peserta antusias mengikuti pelatihan tersebut, banyak peserta yang bertanya terkait Eco Enzym untuk pupuk. Peserta dapat memanen dan memanfaatkan produk Eco Enzym yang telah dibuat setelah tiga bulan dari proses pembuatan. Namun, Ibu Ningrum juga membawa sampel produk Eco Enzym yang sudah jadi dan membagikan ke perserta agar bisa mencoba memanfaatkan langsung.