Menyambut Tahun Baru 1 Muharam Warga Lereng Merapi Lakukan Ritual Sedekah Gunung Merapi

  • Jul 08, 2024
  • Bambang eka purnama
  • Sosial & Budaya

Boyolali – Warga lereng gunung merapi atau tepatnya Desa Lencoh Kecamatan Selo melakukan sedekah Gunung Merapi dengan mengarak kepala kerbau pada Sabtu (6/7/2024),acara ini rutin dilakukan dalam menyambut tahun baru 1 Muharam atau yang lebih dikenal dengan 1 Suro.

Pantauan dilapangan, kirab diawali dari rumah salahsatu warga menuju joglo mandala,barisan depan pembawa kepala kerbau,disusul pembawa gunungan atau tumpeng,setidaknya ada 9 tumpeng dan barisan terakhir adalah pembawa obor.

Tradisi ini menarik perhatian masyarakat,terlihat disepanjang jalan menuju joglo mandala sangat padat sejak sore hari.

Dalam acara tersebut tampak hadir, Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Wahyu Irawan, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Wiweko Wulang Widodo, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali, serta Kepala Desa se - Kecamatan Selo.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih, Ritual Sedekah Gunung Merapi dilaksanakan dengan beberapa rangkaian acara. Diawali dengan Festival Tari Rakyat yang mementaskan 10 kelompok kesenian mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan wayang kulit mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB untuk prosesi pemberangkatan kepala kerbau ke puncak Merapi dan nanti akan dilanjutkan kembali pementasan wayang kulitnya.

“Prosesi pemberangkatan kepala kerbau untuk dibawa kepuncak gunung diawali dengan doa-doa dan kemudian diserahkan oleh Wabup Iwan kepada Kepala Desa Lencoh yang kemudian dibawa naik ke puncak gunung sejauh 10 kilometer dari lokasi Joglo Mandala Desa Lencoh yang biasa ditempuh selama empat jam pendakian,” katanya.

Setelah di doakan gunungan dan tumpeng diperebutkan oleh ratusan warga yang ikut dalam acara tersebut,warga datang dari berbagai daerah seperti Sragen,Solo,Klaten,Magelang Dan Juga Boyolali.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Lencoh, Hardi mengatkan, ritual ini sudah ada sejak jaman nenek moyang dan diteruskan warga hingga saat ini,dengan tujuan agar masyarakat Desa Lencoh selalu diberi keselamatan karena Gunung Merapi adalah gunung yang masih aktif.

“Kepercayaan masyarakat sini yang jelas tidak berani untuk meninggalkan ritual seperti ini karena ritual ini merupakan kepercayaan yang harus dilaksanakan untuk mohon keselamatan karena gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang aktif.” ucapnya.